Sayangnya, karena arus globalisasi, makanan khas Indonesia cukup terpinggirkan, dan tergeser oleh makanan modern yang lebih prestis dan praktis. Misalnya makanan jaja ketimus akan kalah dengan donat jco atau semacamnya. Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama bahwa kuliner kita sudah mulai ditinggalkan. Akibat buruknya lagi, bisa jadi nanti makanan tradisonal kita akan punah karena sudah tak ada lagi yang memerhatikannya.
Jaja Ketimus |
Sungguh sayang sekali kalau kita bakal kehilangan kekayaan negara kita akibat gengsi atau kurang bangganya kita kepada makanan sendiri. Padalah makanan tradisional kita selain enak, sangat murah bahan bakunya.
Salah satu jajanan tradisional adalah jaja ketimus. Jaja ketimus adalah semacam makanan tradisional yang berasal dari singkong yang dikukus dengan berbagai macam bahan adonan lain. Selain dapat bahan baku yang cukup mudah, jaja ketimus sangat enak untuk dinikmati saat bersantai.bagi ibu-ibu yang gemar memasak, disarankan untuk membuat menu yang satu ini. Selain mudah cara membuatnya, jaja ketimus ini juga bisa dijadikan lading usaha misalnya dengan menjualnya di kantin sekolah atau pasar tradisional. Langsung saja, kita simak cara membuat jaja ketimus yang satu ini:
Bahan jaja ketimus:
- 3 buah singkong berukuran sedang atau besar
- 300 gram gula merah
- Garam secukupnya
- Tepung ketan
- Daun pisang secukupnya
- Vanilli
Cara pembuatan
- Parut singkong sampai halus lalu dicampur dengan parutan kelapa.
- Masukkan vanili sebagai perasa sedap dalam jaja ketimus
- Beri sedikit tepung ketan agar lebih kenyal
- Taburi sedikit garam
- Aduk semua bahan menjadi saju sampai tercampur
- Bungkus adonan dengan daun pisang
- Panaskan panci, lalu kukus adonan jaja ketimus sampai matang.
Baca Juga : Resep Membuat Kue Geplak Khas Bantul
Demikian pembuatan jaja ketimus, makanan tradisional,semoga dapat membantu anda yang ingin nostalgia makanan masa jadul. Tetap lestarikan makanan tradisional. Karena kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi? Walau zaman akan terus berkembang, kita tak boleh tergerus arus dan mengikuti yang baru, tetaplah menjaga warisan nenek moyang yang begitu berharga ini. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Salam sukses untuk kita selalu.
Post a Comment
Post a Comment