Keju |
- Kandungan Protein
Protein yang terdapat pada keju sebesar 10-30%, didapatkan dari kasein yang telah dimodifikasi. Ketika proses pematangan, protein tersebut dipecah menjadi asam amino dan oligopeptide. Proses tersebutlah yang mempengaruhi struktur serta rasa keju. Proteolisis atau proses degradasi protein membantu nutrisi ini mudah dicerna. - Mineral
Keju kaya mineral kalsium, fosfor dan zinc. Dalam 100 gram keju, terkandung kurang lebih 200 ml kalsium, tergantung bagaimana koagulasi-nya apakah dengan asam atau enzim. Biasanya keju yang dikoagulasi dengan enzim akan mengandung kalsium dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan asam.
Kalsium tersebut membantu menyehatkan dan memperkuat gigi dan tulang. Selain itu, keju juga kaya sodium karena ada penambahan garam ketika pembuatannya. - Vitamin
Ketika susu murni digunakan dalam proses pembuatan keju, vitamin A dan D yang terlarut dalam lemak akan tinggal pada dadih. Namun, banyak juga yang hilang terbawa air dadih tersebut. Seperenam tiamin (vitamin B1) dan seperempat riboflavin (vitamin B2) lah yang tinggal dalam keju Cheddar. Sementara niasin, vitamin B6, vitamin B12, asam pantotenic, biotin serta folat terbawa air dadih.
Vitamin B tersebut sangat baik dikonsumsi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui serta orang dewasa. Untuk anak-anak, vitamin B berperan membantu proses penyerapan serta distribusi kalsium. Apabila bekerja sama dengan kalsium juga membantu menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Selain vitamin B, masih ada vitamin C, A, D, E dan K dalam keju. Lengkap, bukan? - Lemak
Lemak yang terkandung dalam kerju berbeda-beda antara satu jenis dengan lainnya. Kandungan lemak pada keju segar bisa mencapai 12%, sedangkan pada keju yang dimatangkan sebanyak 40-50%. Lemak inilah yang memberikan tekstur serta rasa unik pada keju. - Laktosa
Laktosa merupakan gula yang cukup merugikan kesehatan gigi. Semakin tua keju, semakin rendah pula laktosanya. Laktosa yang terdapat pada keju cukup kecil, sekitar 4,5-4,7% karena dalam prosesnya, sebagian besar telah keluar bersama air dadih. Sisanya diubah menjadi asam laktat ketika proses pematangan. Karena itulah keju sangat aman dikonsumsi para intoleran laktosa dan penderita diabetes serta untuk menjaga gigi mereka tetap sehat. - Manfaat Lainnya
Karena keju megandung protein, kalsium, vitamin dan lemak yang cukup, maka sangat cocok dikonsumsi Anda yang sedang dalam proses menaikkan berat badan. Protein dibutuhkan otot, lemak untuk lemak, kalsium supaya tulang lebih kuat dan kokoh dan vitamin membantu metabolisme tubuh.
Dengan kandungan konjugasi asam sphingolipids dan linoleic pada keju, dapat membantu mencegah penyakit kanker. Konsumsi keju secara teratur juga bisa meningkatkan kualitas darah, mempermudah penyerapan nutrisi, menguatkan hati serta menghindarkan Anda dari penyakit beri-beri.
Selain itu, dijelaskan dalam American Journal of Clinical Nutrition, bahwa mengkonsumsi 56 gram atau sekitar 2 potong keju perhati bisa menurunkan resiko penyakit diabetes tipe 2 sebanyak 12%. Penurunan resikonya berkaitan dengan bakteri probiotik yang terkandung. - Penderita Hipertensi
Sangat disarankan bagi penderita hipertensi untuk menghindari konsumsi keju secara berlebihan. Anda harus memilih dengan cermat keju yang rendah lemak atau bahkan bebas lemak. Dan walaupun kandungan natriumnya bervariasi (sesuai jumlah garam yang ditambahkan), tetap tidak serendah bagi penderita hipertensi.
Demikianlah manfaat dan kandungan gizi dari keju. Sedikit pengetahuan, jadi keju yang tingkat kelembabannya tinggi akan memiliki konsentrasi nutrisi lebih rendah dibandingkan yang sebaliknya. Keju yang difermentasikan juga jauh lebih bergizi dibanding keju segar. Selamat menikmati olahan keju dan salam masakan!
Post a Comment
Post a Comment